LightBlog

Tuesday, December 26, 2017

BERMANJA-MANJA BERSAMA ANAK TIRI KU


CERITANAKALXX_Setelah hidup menduda selama hampir 2 tahun, akhirnya aku mendapatkan istri kembali dan aku sangat bersyukur karena mendapatkan istri yang sangat cantik, putih mulus dan yang paling penting meski umurnya sudah berkepala 4 namun dalam kehidupan seks dia sangat hebat. Kami berdua tinggal di sebuah apartemen di sekitar Jakarta Barat. Ukurannya cukup lumayan sekitar 98 m3, dengan 3 kamar tidur dengan kamar mandi di dalam, serta living room yang cukup luas. Kami berdua memutuskan tinggal di apartemen karena memang kami hanya hidup berdua saja, 2 anakku dari perkawinan sebelumnya sudah berkeluarga semua, sedangkan 2 putri istriku dari perkawinan sebelumnya tinggal bersama ayahnya.

Putri sulung istriku sudah berkeluarga, jadi dia jarang menginap di apartemen kami. Jadi putri bungsu istriku lah yang sering menginap. Usianya 20 tahun, cantik dengan rambut di cat pirang, mulus dan sexy sekali. Nama putri bungsu istriku itu, elia dan kami sering panggil dengan sebutan el saja. Kedua putri istriku itu sampai sekarang masih memanggilku dengan sebutan om, bagiku itu tidak masalah sama sekali, meski aku sebenarnya ayah tiri mereka.

Seperti sudah kujelaskan di atas, kehidupan seks kami berdua masih sangat hot, kami seringkali melakukan hubungan seks ditiap sudut di apartemen kami, apabila aku sedang menonton Tv di sofa, tiba-tiba istriku akan jongkok dan menjilati kontolku, bahkan sampai lubang pantat pun tidak akan lepas dari jilatannya. Jika sedang tidak ada yang berkunjung ke apartemen kami, kami sering tidak memakai pakaian, hanya memakai pakaian dalam saja, bahkan istriku jarang memakai BH, jadi hanya bercelana dalam saja.

Akupun juga sering mengganggu dia, jika dia sedang memasak di dapur, aku langsung menurunkan CDnya dan kujilati, kuemut memeknya yang tanpa bulu  dan klitorisnya yang bau khas wanita. Kedua toketnya pun ku remas, putingnya yang masih bewarna pink kupilin, kujilat dan kuhisap bak anak bayi yang menyusu pada ibunya, Jika sudah begini acar memasakpun jadi batal. Dia langsung meminta pindah tempat biasanya ke sofa. Kami melakukan gaya 69, kami saling jilat saling emut, sampai lubang pantat. Itu bisa kami lakukan selama 30 menit dan setelah itu, ngentot pun kami dimulai. Istriku paling suka posisi doggy style, karena posisi ini kontolku yang besar dan panjang, akan masuk semua sampai membentur dinding terdalam memeknya, jika sudah begitu, erangan nikmat dari mulut istriku akan keluar dengan keras.

Karena kisah ini mengenai putri tiriku elia, maka kupersingkat saja kisah sexku bersama istriku. Aku akan langsung menceritakan kejadian yang tidak terduga antara diriku dengan elia. Jika el berkunjung ke apartemen dan menginap, dia selalu berbusana seksi sekali, hanya mengenakan hot pants jeansnya yang khas anak muda, yang nyaris memperlihatkan bokongnya, montok dan terlihat kenyal, serta mengenakan kaos singklet ketat dan tipis, sehingga punggungnya yang putih mulus itu membuat pria manapun akan ngiler abis bila melihatnya. Meski begitu, elia tetap memakai BH, sehingga putingnya hanya samar terlihat.

Kejadian tidak terduga antara aku dan elia terjadi kira-kira 3 bulan yang lalu. Hari itu adalah hari Sabtu dimana aku tidak pergi ke kantor. Sebetulnya aku diajak istriku dan mertuaku pergi mengunjungi adik istriku yang tinggal di daerah Bogor. Namun karena AC kamar kami rusak dan perlu di service, maka putuskan untuk tidak ikut dan menunggui tukang service ac. Jadi hanya istri dan mertuaku saja yang pergi ke Bogor.
Singkat cerita, kurang lebih hampir 2 jam aku menunggui tukang service AC sampai selesai dan setelah itu aku mengisi waktu luangku untuk menonton film dvd yang jumat sore kemarin aku beli di point square. Setelah mandi dengan hanya memakai CD, aku duduk santai di sofa sambil menonton. Sedang asyik-asyiknya menonton tiba-tiba hpku berdering, ku lihat ternyata istriku yang menelpon.

“Halo Mah…ada apa Mah… ” sahutku,
“Pah maaf kayaknya aku pulangnya agak melem deh, karena Tia adik istriku ngajak kita jalan ke Bandung dulu mau shopping” kata istriku.
“Week end gini mau ke Bandung?…apa gak mavet jalannya Mah?” tanyaku.
“Yaaah mau gimana lagi abisnta Tia maksa sih” jawabn istriku.
“Yaudah kalau gitu, ati-ati dijalan ya, salam buat Tia” pesanku.
“Oke Pah, makasih ya” timpanya.

Aku meneruskan nonton film lagi, film yang aku tonton mengisahkan tentang suka duka kehidupan gladiator di jaman Roma kuno. Jadi di film ini penuh dengan adegan ngentot tanpa sensor, penuh dengan wanita-wanita tanpa busana, pokoknya membuat aku jadi horny. Sambil menonton mengelus-elus batang kontolku yang mulai mengeras. Sayang sekali istriku gak ada ya jadinya aku cuma bisa nahan nafsuku ini.
Mungkin karena capek ditambah habis mandi, mataku gak bisa diajak kompak dan akupun tertidur di sofa. Tidak tahu berapa lama aku tertidur. Ketika perlahan aku membuka mata aku kaget bukan main ternyata el sudah di depan TV dan menonton film yang sedang aku tonton tadi. Seketika aku langsung menutup mataku kembali, aku bingung harus bagaimana, apalagi aku cuma memakai CD aja dan aku juga baru sadar kalau kepala kontolku agak tersembul (masih ngaceng rupanya). Dalam hatiku bertanya, “Kapan anak ini masuk, rupanya aku lupa mengunci pintu apartemen”. Aku masih bingung bagaimana caranya aku bangun dan memulai percakapan mengingat aku hanya memakai CD dengan kondisi ngaceng pula.

Akhirnya aku putuskan untuk bersandiwara seolah-olah baru bangun, dan tak mengetahui keberadaan Adel.

“Waaaahhh…” aku menguap, aku berlagak merenggangkan badan seolah baru bangun tidur.

“Lho el…kapan kamu masuk, maaf ya om ketiduran jadi gak tau,” kataku sambil berlagak mengucek mata. Dan mengatur nafasku agar terlihat biasa.

“Lumayan om, udah sejam an om. Om io lupa kunci pintu, jadi el bisa masuk deh…” kata el sambil melirik ke arah ku.

“Tadinya mau aku bangunin, tapi gak jadi, kayaknya nyenyak banget, ya udah el diemin aja om” sahut Adel sambil tersenyum manis. “Iiihh anak ini kok makin cantik dan bikin nafsu aja” kataku dalam hati. Dan tidak sadar aku pukul kepalaku sendiri, “Heh jangan mikir macem-macet” batinku.

“Kenapa om? pusing ya?” katanya terheran-heran melihatku memukul kepalaku sendiri.

“Oh nggak kog, om lupa aja ternyata cuma pakai CD aja dan ada kamu, bentar ya om pakai celana dan baju dulu” sahutku sambil berdiri dan mau beranjak dari sofa.

“Santai aja om, el gakpapa kok” jawab el yang sangat mengejutkanku.

“el juga sering lihat kog, kalau om dan mama sering bercumbu cuma pakai daleman aja, jadi santai aja om, kan el anak om juga…” katanya lagi.

“Waduh tau dari mana nih anak…” kataku dalam hati.

“Oya el, Mamamu pergi ke tante Tia dengan Oma” kataku memberitahu.

“el tau kog om, tadi sebelum kesini el telpon mama dulu dan mama bilang ada om di apartemen, makanya el kesini” sahut el.
Sekilas aku melihat waktu el ngomong, kulihat matanya sambil melirik ke arah kontolku, untuk menghilangkan ke grogianku aku langsung berdiri dan beranjak ,menuju ke dapur.

“Om mau bikin kopi, el mau dibikinin apa?” kataku.

“Gak usah om, tadi el habis minum wine yang ada di meja dapur, gakpapa kan om el minum winenya?”

“Iya gakpapa donk, kalau mau lagi om masih punya tuh ada di lemari dapur buka aja kalau kamu mau” jawabku sambil sibuk mengaduk kopi lumayan lama aku mengaduknya untuk menghilangkan rasa grogiku tadi.

“Lama banget om bikin kopinya?” tanya el curiga.
Mendengar itu aku segera balik ke sofa lagi dan ketika aku baru duduk di sofa tiba-tiba el beranjak dari sofa di sisi kanan Tv, ke arah sofa yang menghadap TV dan duduk di sebelah aku. “Waduh makin kisruh nih ajdinya aku” batinku.

“Nonton dari samping gak enak om, el duduk disini gakpapa kan om?” katanya. Aku tidak menjawab hanya mengangguk saja. Grogi abissss.
Adegan di film sudah tak menarik lagi bagiku, tapi mataku pura-pura menikmati setiap adegannya. Pikiranku sudah melayang gak karuan, binguna mesti ngapain, mana kontolku masih ngaceng aja, apalagi ditambah duduk disamping gadis seksi yang cantik dan putih mulus. menambah keras batang kontolku. Apalagi saat itu el cuma memakai hot pants dan singklet tipis, yang membuatku jadi bernafsu.

Aku berusaha membuang pikiran nakalku, bagaimanapun el adalah anakku juga sekarang meski cuma anak tiri. Gak boleh terjadi apa-apa, demikian pikiranku coba membuang pikiran nakalku. Sesekali aku melirik ke arah el. tentunya tanpa sepengetahuan el. Sesekali el memijat-mijat betisnya sendiri.

“Kenapa dengan betismu el?” tanyaku.

“Agak pegel nih om, kemarin lift kampus rusak jadi terpaksa naik turun menggunakan tangga darurat” jawab el.

“Ooooh…” jawabku singkat dan tak menunjukan reaksi apapun, Tapi lagi-lagi el mengagetkanku.

“Om capek ga?” tanya el sambil menoleh kearahku dengan posisi wajah dekat dengan wajahku.

“Gak tuh…kan abis tidur” jawabku tanpa menoleh, khawtir ketahuan grogiku.

“Kalau el minta tolong untuk mijit betis el mau gak?” tanya yang membuatku kaget.
“Gakpapa el, sini om pijit” jawabku sekenanya karena sudah gak tahu harus bicara gimana lagi.

Dan tanpa nasa basi lagi el langsung mengambil posisi tengkurap dengan kakinya ditumpangkan di pahaku. Betisnya yang putih mulus sekarang berada persis di atas kontolku yang sudah mengaceng dengan sempurna.
Perlahan, aku mulai menyentuh betisnya, mulai memijat.Benar-benar mulus betis ini. Mataku juga melirik ke arah paha dan bokongnya yang menyembul, duhhh gak tahan melihatnya. Karena sudah tidak konsen lagi, pijatan aku jadi berubah menjadi elusan, aku benar-benar terbius dengan kemulusan betis el.

“Paha sekalian ya om” pinta el. Aku semakin gugup, aku harus memijat paha mulusnya.

“Waah… enak sekali pijatmu om” kata elia yang mulai terangsang dengan pijatan dan elusanku di paha dan di bokongnya. Seperti memberi sinyal, aku pun semakin berani dengan memasakukan jari tanganku disela-sela hotpantsnya, sekarang benar-benar menyentuh kulit bokongnya, dan sesekali jari-jariku menyentuh lubang anusnya. Setiap kali ku sentuh elia bergelinjang, dan ada kedutan kecil disekitar bokongnya. AKu tahu sekarang elia sudah terangsang berat. Aku makin tidak perduli lagi, dan sudah tidak malu-malu untuk menyentuh mengelus paha dan bokongnya, lubang anusnya kuusap dengan kedua jari telunjuk.

“Aaahhh…om geli om…enak om…terus om…” erangnya manja. Aku makin bersemangat, pikiranku hanya satu, ingin menjilat dan mengemut seluruh tubuh anak tiriku ini.
Posisi el saat ini masih tengkurap. Tanpa takut lagi aku memasukan tanganku ke depan dan membuka kancing celana hotpantsnya, el diam saja, sambil terus mendesah. Lalu kuteruskan dengan menurunkan hotpantsnya. el tetap diam saja dengan perlakuanku. Lampu hijau benar-benar sudah menyala kataku dalam hati, aku senang sekali siang ini.
Kini el sudah tidak memakai apa-apa lagi disekitar pangkal pahanya. Terpampang paha dan bokong yang mulus di depanku dan siap dinikmati. Kuturunkan betisnya dari pahaku, aku beranjak ke sisi samping el, dan berjongkok. Karena sudah tidak tahan, aku langsung menciumi paha el, kujilati, sambil tanganku memijat perlahan kedua bokongnya. Terus kujilati pahanya.

Tak tahan melihat wajahnya yang cantik dan bibirnya yang indah, aku langsung menciumnya, kujilati seluruh wajahnya, lehernya, dan berhenti di bibirnya, kukulum dan lidahku masuk ke dalam mulutnya. el pun membalas ciumanku, lidahku disedot dengan kedua tangannya melingkar di leherku seolah tidak mau melepaskan kepala ku. Kami saling menjilat dan saling menyedot.
Tanganku tidak tinggal diam kumasukkan ke dadanya yang masih tertutup BH. Kupilin lembut putingnya. Tangan kiriku berusaha membuka kaitan BH el. Klik..berhasil. Sambil tetap mengulum bibirnya, kutarik ke atas kaos dan BHnya. Kini kedua toketnya yang kencang dan puting berwarna pink terpampang di depan mukaku. Kuremas dan kupilin putingnya. Jilatanku turun ke arah kedua toketnya. Tanpa ragu langsung kuciumi, kujilati dengan rakus kedua toket dan putingnya bergantian. Sesekali kugigit lembut putingnya. Gairah el kembali bangkit.
“Enak seklai om…aahhh…terus sedot puting el ommm…aaaahhh” desahan el yang semakin gak karuan.

Tubuhnya melenting ke atas. Tanganku tidak mau tinggal diam. Sambil terus mengemut dan menjilat toketnya, tanganku turun ke selangkangannya. Kuremas lembut, jariku bermain di klitorisnya, kuusap-usap, sesekali kumasukkan jariku ke dalam lubang memeknya yang sudah basah sekali. Dua jariku tengah dan manis, masuk ke dalam memeknya, kudorong maju mundur secara perlahan dan lembut, takut el merasa sakit.
Aku merasakan kalau kontolku seperti diremas-remas. Ternyata el sudah menurunkan celana dalamku, dan sambil mendesah, tangannya meremas-remas kontolku, rasanya enakkk dan nikmat sekali. Tiba-tiba Adel mendorong kepalaku.

“Masukin sekarang yuk om… el udah gak tahan” rengek manjanya. Sebetulnya aku takut ngentot dengannya, takut dia hamil, wah bisa berabe. Melihat aku agak ragu, kemudian el menarikku sehingga aku terduduk dan dia lalu duduk di atasku. Kontolku dipegangganya dan di arahkan lubang memeknya. “Bleeesss…” akhirnya masuk juga kontolku ke dalam lubang memeknya.

“Aaaahhh…enak om…kontolmu gede dan keras” rancu el. el mulai bergoyang maju mundur. Kami berpelukan erat. Berciuman penuh nafsu. Kedua toketnya kurema-remas. el pun seolah lupa kalau aku adalah ayah tirinya, dia sudah lupa menyebut aku dengan om dan berubah menjadi sayang.

“Aduh sayang…..enak banget, aku sayang banget kamu….aku jadi jatuh cinta padamu…” kata el hilang kendali. el benar-benar sudah dipenuhi nafsu…..

“Nikmat banget sayaaang…aahhhh…” desahnya lagi. Kupeluk tubuhnya erat. Kusedot kedua putingnya yang menggelantung dihadapanku. Kujilati lehernya. Bibirnya, lidahnya semuanya tak luput dari jilatan dan emutanku. Tak lama kemudian el pun akhirnya mencapai orgasmenya untuk yang kedua kalinya,

“Aaaaaahhh…sayaaang aku keluaaarrr…aaahhh…” teriaknya sambari tubuhnya mengejang. Aku dipeluknya erat sekali sehingga sulit bernafas. el memandangku sambil berkata

“Sayang kamu belum oragasme ya?” tanyanya, tanpa menjawab kucium bibirnya.

“Kugoyang lagi yaaaa….” katanya. el kembali menggoyangkan bokongnya. Kontolku terasa seperti di remas-remas di dalam lubang memeknya, nikmat sekali. Setelah 15 menit berlalu akhirnya aku tak tahan juga,

“Aku hampir keluar sayang, mau dikeluarin didalam atau diluar?” tanyaku sambil memeluknya.

“Tersarah sayang…aku juga mau keluar lagi….aaaahhh….” Dan tanpa bisa dicegah kamipun mencapai orgasme bersamaan. el kembali mecapai orgasmenya untuk yang ketiga kalinya.
Kami masih berpelukan dan posisi el masih duduk di atas pahaku. Kupandangi wajahnya yang cantik. Kucium lembut bibirnya. Kami saling menatap. Kembali kucium lembut bibirnya.

“Makasih sayang aku sayang kamu” kataku.
“Sama-sama sayang, aku juga sangat sayang kamu….” sahut el lirih.






No comments:

Post a Comment

BICARA BERITA | AGEN POKER | AGEN DOMINO | BANDARQQ | POKER ONLINE